Jumat, 13 April 2018

Donor Darah Karyawan PT. Catur Elang Perkasa


"Mencegah kecelakaan atau Penyakit akibat kerja, dengan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat", "Meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja".
Begitulah bunyi dari point yang termuat di dalam kebijakan & sasaran K3LL PT. Catur Elang Perkasa. Poin kebijakan & sasaran tersebut yang melatarbelakangi diselenggarakan Program Kesehatan di lingkungan kerja PT. CEP. Program Kesehatan tersebut salah satu diantaranya adalah Program Donor Darah. Program terselenggara melalui kerjasama antara Departemen Q-HSE PT. CEP dengan UTDR RSUP (Unit Trainsfusi Darah Rumah Sakit Umum Pusat) Fatmawati, yang beralamatkan di Jl. RS. Fatmawati Cilandak Barat - JakSel 12430. Sabtu pagi, 04 April 2018 karyawan berkumpul di Kantor Pusat PT. CEP sebelum bersama-sama menuju ke RSUP Fatmawati untuk melakukan Donor Darah.
Karyawan PT. CEP mengisi formulir

Cara berdonor darah sangat mudah yaitu tinggal datang ke Unit Donor Darah/ ke Rumah Sakit yang ada Unit Tranfusi Darah. Langkah - langkah nya sebagai berikut : 

- Mengambil formulir pendaftaran donor
- Membaca pesan donor & mengisi formulir donor yang berisi tentang riwayat medis & identitas donor
- Menandatangani formulir pendaftaran
- Pemeriksaan pendahuluan yaitu penimbangan berat badan, pemeriksaan Hb, & golongan darah
- Pemeriksaan dokter termasuk wawancara dan pemeriksaan tekanan darah
- Pengambilan darah & sampel darah
- Pengambilan kartu donor
- Istirahat (donor disediakan makanan pengganti)

Karyawan PT. CEP mengisi Daftar Hadir

Karyawan mengunggu giliran untuk menimbang & pemeriksaan tekanan darah

Sedangkan persyaratan donor adalah sebagai berikut :

- Usia 17-60 tahun
- Berat badan min 45 kg
- Suhu tubuh 36,6 - 37.5 derajat celcius
- Tekanan darah sistole 110-160 mmHg, diastole 70-100mmHg
- Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/menit
- Hb perempuan : 12 gram, laki-laki : 12,5 gram
- Jumlah penyumbang/ tahun paling banyak 5 kali, jarak penyumbang 3 bulan

Foto Karyawan PT. CEP ketika pengambilan darah

Foto Karyawan PT. CEP ketika pengambilan darah


Berikut beberapa manfaat Donor Darah :

Menjaga kesehatan jantung
Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
Meningkatkan produksi sel darah merah
Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.
Membantu menurunkan berat badan
Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping. 
Mendapatkan kesehatan psikologis
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar. 
Mendeteksi penyakit serius 
Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah "rambu peringatan" yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.


Sumber : 

Pelatihan Basic First Aid untuk Karyawan PT. Catur Elang Perkasa






Basic First Aid/ Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja/ karyawan dan/atau orang lain yang berada di tempat kerja, yang mengalami sakit atau cidera di tempat kerja. Sedangkan petugas P3K di tempat kerja adalah pekerja/ karyawan yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat kerja (PER.15/MEN/VIII/2008).

Didalam lampiran (PER.15/MEN/VIII/2008) mengatur juga rasio jumlah petugas P3K di tempat kerja dengan jumlah pekerja berdasarkan klasifikasi tempat. Untuk mengetahui berapakah petugas P3K yang dibutuhkan di lingkungan kerja PT. CEP agar sesuai dengan PERMEN.

Lampiran I (PER.15/MEN/VIII/2008)






Sabtu, 24 Maret 2018 bertempat di kantor pusat PT. Catur Elang Perkasa dilaksanakan pelatihan Basic First Aid/ P3K. Pelatihan terselenggara melalui Departemen Q-HSE PT. CEP yang bekerjasama dengan PJK3 (perushaan penyedia jasa pelatihan K3) PT. Tranindo Pratama Mulia. Pada pelatihan tersebut diikuti oleh 21 peserta yang terdiri dari 15 cerw proyek & 6 karyawan office.
Instruktu menyampaikan teori P3K

Training diawali dengan menyampaian teori dasar-dasar kesehatan kerja dan Undang-undang terkait P3K & Resusitasi Jantung Paru/ cardiopulmonary resuscitation (CPR). Instruktur juga menjelaskan, jika pertolongan pertama dilakukan secara tepat maka akan mengakibatkan diantaranya adalah 1. Menyelamatkan jiwa korban 2. Mencegah cacat 3. Memberi rasa nyaman dan menujang proses penyembuhan. Dalam kesempatan yang sama instruktur menjelaskan kepada peserta training isi dari kotak P3K dan cara menggunakan nya.
Foto peserta pelatihan saat Coffe Break

Setelah pemaparan teori selesai peserta pelatihann dipersilahkan untuk rehat menyantap hidangan yang sudah disediakan.
Prakterk  cardiopulmonary resuscitatio (CPR)

Pada sesi berikutnya instruktur memberi arahan kepada peserta pelatihan untuk melakukan praktik  Resusitasi Jantung Paru (CPR). CPR dilakukan dengan teknik Compression (tekan dada), Airway (membuka jalan nafas), Breathing (beri nafas batuan). Urutan tindakan CPR : 1. Pastikan lokasi pertolongan aman & perkenalkan diri 2. Cek respon dan cek nadi carotis 3. Hubungi bantuan 4. Tekan dada (30 x 2) 5. Buka jalan nafas 6. Bantuan nafas (2x).
Teknik CAB

Resusitasi Jantung Paru (CPR) dihentikan ketika :

- Tanda awal korban kembali sadar, wajah mulai cerah dan korban tampak ingin menelan atau batuk
- Sudah dilakukan RJP selama  + 30 menit tidak menunjukkan perubahan
- Penolong kelelahan dan tidak ada pengganti
- Bila tenaga medis atau yang lebih ahli datang utk mengambil alih pertolongan
Peserta training melakukan praktek pembalutan untuk penanganan pendarahan 

Dilanjutkan dengan praktek cara penaganan pendarahan, dilakukan dengan cara : A. Perlindungan Petugas P3K : gunakan APD, jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberikan perawatan terhadap korban & buang bahan yang telah ternoda. B. Mengendalikan Pendarahan Luar : T.E.T (Tutup, Elevasi, Tekan jalur aliran darah)
Praktek simulasi evakuasi korban kecelakaan kerja 

Setelah mendapatkan pengetahuan tentang Resusitasi Jantung Paru (CPR) & cara penaganan pendarahan, sesi terakhir dilakukan simulasi evakuasi korban. Dari 21 peserta dibagi 4 tim, dan dari 4 tim tersebut melakukan simulasi di tempat yang berbeda (dapur, ruang meeting, taman & mes karyawan). Setiap tim mendapat tugas penanganan korban kecelakaan yang berbeda-beda, setiap  tim diminta menagani korban sesuai jenis kecelakaan dan menandu korban ke titik kumpul (assembly point) yang ada di Plataran Parikaran PT. CEP.
Foto bersama setelah korban dibawa ke assembly point



Sumber: 
(PER.15/MEN/VIII/2008),  materi pelatihan