Jumat, 13 April 2018

Pelatihan Basic First Aid untuk Karyawan PT. Catur Elang Perkasa






Basic First Aid/ Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada pekerja/ karyawan dan/atau orang lain yang berada di tempat kerja, yang mengalami sakit atau cidera di tempat kerja. Sedangkan petugas P3K di tempat kerja adalah pekerja/ karyawan yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk melaksanakan P3K di tempat kerja (PER.15/MEN/VIII/2008).

Didalam lampiran (PER.15/MEN/VIII/2008) mengatur juga rasio jumlah petugas P3K di tempat kerja dengan jumlah pekerja berdasarkan klasifikasi tempat. Untuk mengetahui berapakah petugas P3K yang dibutuhkan di lingkungan kerja PT. CEP agar sesuai dengan PERMEN.

Lampiran I (PER.15/MEN/VIII/2008)






Sabtu, 24 Maret 2018 bertempat di kantor pusat PT. Catur Elang Perkasa dilaksanakan pelatihan Basic First Aid/ P3K. Pelatihan terselenggara melalui Departemen Q-HSE PT. CEP yang bekerjasama dengan PJK3 (perushaan penyedia jasa pelatihan K3) PT. Tranindo Pratama Mulia. Pada pelatihan tersebut diikuti oleh 21 peserta yang terdiri dari 15 cerw proyek & 6 karyawan office.
Instruktu menyampaikan teori P3K

Training diawali dengan menyampaian teori dasar-dasar kesehatan kerja dan Undang-undang terkait P3K & Resusitasi Jantung Paru/ cardiopulmonary resuscitation (CPR). Instruktur juga menjelaskan, jika pertolongan pertama dilakukan secara tepat maka akan mengakibatkan diantaranya adalah 1. Menyelamatkan jiwa korban 2. Mencegah cacat 3. Memberi rasa nyaman dan menujang proses penyembuhan. Dalam kesempatan yang sama instruktur menjelaskan kepada peserta training isi dari kotak P3K dan cara menggunakan nya.
Foto peserta pelatihan saat Coffe Break

Setelah pemaparan teori selesai peserta pelatihann dipersilahkan untuk rehat menyantap hidangan yang sudah disediakan.
Prakterk  cardiopulmonary resuscitatio (CPR)

Pada sesi berikutnya instruktur memberi arahan kepada peserta pelatihan untuk melakukan praktik  Resusitasi Jantung Paru (CPR). CPR dilakukan dengan teknik Compression (tekan dada), Airway (membuka jalan nafas), Breathing (beri nafas batuan). Urutan tindakan CPR : 1. Pastikan lokasi pertolongan aman & perkenalkan diri 2. Cek respon dan cek nadi carotis 3. Hubungi bantuan 4. Tekan dada (30 x 2) 5. Buka jalan nafas 6. Bantuan nafas (2x).
Teknik CAB

Resusitasi Jantung Paru (CPR) dihentikan ketika :

- Tanda awal korban kembali sadar, wajah mulai cerah dan korban tampak ingin menelan atau batuk
- Sudah dilakukan RJP selama  + 30 menit tidak menunjukkan perubahan
- Penolong kelelahan dan tidak ada pengganti
- Bila tenaga medis atau yang lebih ahli datang utk mengambil alih pertolongan
Peserta training melakukan praktek pembalutan untuk penanganan pendarahan 

Dilanjutkan dengan praktek cara penaganan pendarahan, dilakukan dengan cara : A. Perlindungan Petugas P3K : gunakan APD, jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberikan perawatan terhadap korban & buang bahan yang telah ternoda. B. Mengendalikan Pendarahan Luar : T.E.T (Tutup, Elevasi, Tekan jalur aliran darah)
Praktek simulasi evakuasi korban kecelakaan kerja 

Setelah mendapatkan pengetahuan tentang Resusitasi Jantung Paru (CPR) & cara penaganan pendarahan, sesi terakhir dilakukan simulasi evakuasi korban. Dari 21 peserta dibagi 4 tim, dan dari 4 tim tersebut melakukan simulasi di tempat yang berbeda (dapur, ruang meeting, taman & mes karyawan). Setiap tim mendapat tugas penanganan korban kecelakaan yang berbeda-beda, setiap  tim diminta menagani korban sesuai jenis kecelakaan dan menandu korban ke titik kumpul (assembly point) yang ada di Plataran Parikaran PT. CEP.
Foto bersama setelah korban dibawa ke assembly point



Sumber: 
(PER.15/MEN/VIII/2008),  materi pelatihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar